Prajurit TNI Aceh Utara Diduga Tembak Mati Sales Mobil

Kabar duka dan mengejutkan datang dari Aceh Utara, di mana seorang prajurit TNI dari kesatuan setempat diduga terlibat dalam insiden penembakan yang menyebabkan seorang sales mobil meninggal dunia saat melakukan test drive mobil Toyota Innova. Peristiwa tragis ini sontak menimbulkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda yang berjanji akan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Insiden yang terjadi pada Minggu (16/3/2025) sore ini melibatkan Miftahul Jannah (27), seorang sales mobil yang bertugas di wilayah Aceh Utara pergi bersama Oknum TNI. Berdasarkan informasi awal, korban ditembak oleh Sertu F, seorang oknum prajurit TNI dari Kompi Bantuan Batalyon Infanteri (Yonif) 111/Raider. Penembakan terjadi di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, saat korban mendampingi Sertu F melakukan test drive mobil Toyota Innova berwarna hitam. Namun, detail pasti mengenai kronologi kejadian dan motif penembakan masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang.

Kodam Iskandar Muda melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IM, Kolonel Inf Alim Bahri, telah menyampaikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Pihak TNI menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan adil. Jika terbukti bersalah, prajurit yang bersangkutan akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan hukum militer yang berlaku.

Investigasi mendalam akan melibatkan tim khusus dari Polisi Militer (POM) yang akan mengumpulkan bukti-bukti, memeriksa saksi-saksi, dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai rangkaian peristiwa yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang warga sipil saat menjalankan tugasnya.

Kejadian ini tentu menjadi pukulan berat bagi citra TNI dan menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan serta pembinaan terhadap personel militer di daerah. Masyarakat Aceh Utara berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dengan seadil-adilnya dan menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Pihak kepolisian setempat juga dikabarkan turut berkoordinasi dengan POM untuk membantu proses penyelidikan. Sinergi antara TNI dan Polri diharapkan dapat mempercepat pengungkapan fakta sebenarnya dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya. Kita tunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil investigasi yang sedang berjalan.